Skip to main content

Fonts CSS

Berguna untuk menjelaskan bagaimana sebuah teks akan ditampilkan pada sebuah website, mari Bersama kita mempelajari property font.

Jenis-Jenis Property Fonts

Properti fonts sendiri memiliki banyak property yang dapat digunakan mulai dari property font-family hingga font. Jadi mari kita lihat penggunaan dan penjelasan dari masing-masing property ini.

1. Property font-family

Properti ini berguna untuk menentukan font jenis apa yang ingin kita gunakan. Berikut cara menggunakan properti ini.

.header {
font-family: 'Arial';
}

.main {
font-family: 'Open sans';
}

font-family juga memiliki sistem fallback, sistem ini digunakan untuk menjamin kompabilitas browser terhadap suatu jenis font, sebab terdapat jenis-jenis font yang tidak dapat digunakan di web tertentu. Penulisan-nya pun sederhana cukup tambahkan font baru setelah font utama. Disarankan untuk menggunakan jenis font default yang dimiliki masing-masing browser, Cek Font Default Browser .

.header {
font-family: 'Arial', sans-serif;
}

.main {
font-family: 'Times New Roman', Times;
}

2. Property font-size

Selain menentukan jenis font apa yang ingin kita pakai, kita juga harus menentukan ukuran dari font tersebut menggunakan property font-size.Properti ini menerima nilai dalam bentuk pixels (px), percentage (%), vw, em hingga rem.

h1 {
font-size: 40px;
}

h2 {
font-size: 10%;
}

h3 {
font-size: 2em;
}

h4 {
font-size: 3rem;
}

h5 {
font-size: 5vw;
}

Walaupun tidak terdapat aturan dalam menentukan tipe nilai apa yang ingin kita gunakan. Namun disarankan untuk mengurangi penggunaan tipe nilai pixels (px). Hal ini dikarenakan sudah ada nilai-nilai font seperti em,rem dan vw yang lebih fleksibel juga responsive dalam penggunaanya baik pada layar desktop maupun mobile.

3. Property font-weight

font-weight bertugas untuk mengatur ketebalan dari sebuah font. Nilai-nya dispesifikasikan dalam teks lighter, normal, bold, dan bolder maupun angka dengan range 100-900.

  1. lighter, membuat teks menjadi sangat halus.
  2. normal, merupakan ukuran default dari teks.
  3. bold, membuat teks menjadi tebal.
  4. bolder, membuat teks sangat tebal.

Penggunaan nilai didalam property font-weight :

h1 {
font-weight: lighter;
}

h2 {
font-weight: normal;
}

h3 {
font-weight: bold;
}

h4 {
font-weight: bolder;
}

h5 {
font-weight: 600;
}

4. Property font-style

Properti font-style adalah properti yang kegunaan-nya lebih difokuskan untuk membuat teks menjadi miring. Terdapat 3 Nilai didalam-nya yaitu :

  1. normal, merupakan nilai default yang akan digunakan jika kita tidak mengubah nilai property font-style.
  2. italic, mengubah teks menjadi miring.
  3. oblique, memiliki fungsi yang sama dengan italic namun tidak disarankan untuk digunakan karena masalah kompabilitas.

Pemakaian nilai diatas menggunakan Property font-style :

h1 {
font-style: normal;
}

h2 {
font-style: italic;
}

h3 {
font-style: oblique;
}

5. Property font-variant

font-variant merupakan property yang berguna untuk menciptakan efek small-caps, efek ini membuat teks yang memiliki hutuf kecil menjadi kapital dan huruf kapital menjadi lebih besar. Terdapat 2 nilai yang dapat digunakan didalam properti ini, yaitu :

  1. normal, menampilkan teks dalam bentuk normal.
  2. small-caps, menampilkan teks dengan efek small-caps.
h1 {
font-variant: normal;
}

h2 {
font-variant: small-caps;
}

6. Property font

Properti ini menggunakan metode Shorthand. Metode ini berfungsi untuk mempersingkat penulisan dari kelima properti yang sudah dijelaskan tadi, dengan menggabungkan-nya kedalam satu properti. Berikut cara penulisan properti ini :

h1 {
font: normal small-caps lighter 2em sans-serif, Arial;
}

Untuk lebih mudah dipahami property ini, kita baca dari kiri ke kanan secara berurutan :

  1. font-style
  2. font-variant
  3. font-weight
  4. font-size
  5. font-family

Jika ada salah satu nilai tidak diisi, maka secara otomatis akan berisi nilai default masing-masing property.

Mengimport Font Non-Standard

Dalam penggunaan jenis font kita tidak harus selalu menggunakan font default yang ada didalam browser, kita dapat mengimport font tersebut kedalam file kita kemudian menggunakan-nya. Jadi disini kita mengimport font Non-Standard dari website Google Font. Berikut metode untuk melakukan import font :

1. Import Metode Internal

Kita dapat menempatkan link font Non-standard yang telah kita pilih kedalam file HTML.

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<link rel="preconnect" href="https://fonts.googleapis.com">
<link rel="preconnect" href="https://fonts.gstatic.com" crossorigin>
<link href="https://fonts.googleapis.com/css2?family=Lato&display=swap" rel="stylesheet">
</head>
<style>
h1 {
font-family: 'Lato', sans-serif;
}
</style>
</html>

2. Import Metode Eksternal

Atau memasukkan-nya kedalam file CSS kita.

@import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=Lato&display=swap');

h1 {
font-family: 'Lato', sans-serif;
}

Menggunakan Pasangan Font

Dalam pembuatan website nanti-nya kita pasti akan memakai lebih dari 1 font, oleh karena itu kita harus paham mengenai aturan Font Pairing. Aturan ini memberikan bimbingan pada kita dalam memilih pasangan font yang tepat untuk kita gunakan agar membuat teks yang ada menjadi menarik untuk dilihat dan dibaca. Mari bersama kita lihat aturan apa saja yang ada.

1. Memasangkan Font Dari Keluarga Yang Sama

Untuk mempermudah kita dalam memilih font yang berbeda ada baiknya kita mengetahui Keluarga dari font tersebut, Apakah font-font ini sejenis atau tidak ? Apakah berasal dari Keluarga font yang sama ?. Keluarga font (font family) yang paling sering digunakan di antaranya :

Dengan mengetahui jenis-jenis font yang terdapat didalam-nya, kita dapat mempersempit pilihan dari font-font yang akan kita gunakan nanti-nya.

2. Gunakan Font Yang Saling Kontras

Selalu hindari untuk menggunakan font yang terlalu mirip karena akan menimbulkan masalah-masalah yang tidak diingikan, mulai dari sulit membedakan antara teks yang penting dan tidak hingga membuat user kesulitan membaca pesan yang ingin anda sampaikan. Jadi sangat disarankan menggunakan font-font yang mudah untuk dibedakan, kombinasi font family yang sering dipakai adalah kombinasi antara font serif dan sans serif.

3. Memilih Font Yang Dominan

Setelah memilih font-font apa yang ingin kita pasangkan, selanjutnya kita akan menentukan font mana yang akan digunakan sebagai font dominan. Nantinya Font dominan akan banyak digunakan sebagai header dan dibedakan dengan font lainnya melalui ukuran, berat dan kontras warna.

Memahami Font

Font atau huruf berguna untuk memberitahukan kepada user, tentang seberapa penting suatu teks yang ada di website kita. Kita juga harus memperhatikan jenis font yang sedang dipakai, apakah font tersebut cocok dengan pesan yang ingin disampaikan atau tidak. Selain itu, kita juga harus menggunakan font yang mudah dibaca. Font yang mudah dibaca akan menambah nilai pada teks Anda. Penting juga untuk memilih warna dan ukuran teks yang benar pada font.